CIANJUR NEWS- Akibat ombak yang tidak bersahabat selama sepekan, sekitar 70% nelayan Jayanti di Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, terpaksa berhenti melaut. Mereka saat ini hanya bekerja sebagai buruh serabutan sambil menunggu ombak kembali normal.
Menurut Rely Herjaya, Ketua Himpunan nelayan seluruh Indonesia (HNSI) DPC Cianjur, hampir 70% nelayan Jayanti tidak dapat melaut karena ombak laut yang kuat dan tidak bersahabat. Saat ini, beberapa nelayan hanya dapat bertahan dan bekerja dengan buruh serabutan sambil menunggu ombak kembali normal.
Pada minggu ini, sekitar 70 nelayan Jayanti tidak dapat melaut karena faktor ombak laut selatan yang tinggi, membuat mereka tidak mau mengambil risiko. Andalkan memberi tahu wartawan Selasa (22/10/2024) bahwa banyak perahu nelayan yang rusak akibat diterjang gelobang laut tinggi tersebut.
Selamet Riyadi, Camat Cidaun, juga menyatakan hal yang sama.
Dia menjelaskan bahwa dia telah menerima informasi tentang ombak besar sejak tanggal 16 Oktober lalu. “Memang berdasarkan informasi, ombak pantai Jayanti sedang tinggi dan benar -benar apalagi dari tanggal 16 hingga 18 Oktober itu tinggi, jadi para nelayan terpaksa tidak melaut,” katanya.
Menurutnya, karena ombak telah menjadi lebih normal, beberapa nelayan telah kembali melaut. "Kalau terkait dengan perhatian terhadap nelayan, itu kewenangan dinas kelautan provinsi." Menurut beberapa nelayan telah kembali melaut untuk mencari ikan. [Nada]***
0 Comments