CIANJUR NEWS- Sektor pendidikan, terutama di Kabupaten Cianjur, mendapat manfaat dari program makan siang gratis yang diluncurkan pemerintah pusat.
Mengujicoba program ini di beberapa kecamatan, seperti Cianjur, Pacet, dan Sukanagara, pastinya akan disambut baik. Namun, ada kekhawatiran tentang peningkatan volume sampah di balik niat baik untuk meningkatkan gizi anak-anak.
Permasalahan ini telah diantisipasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur. Menurut Prihadi Wahyu Santosa, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Limbah B3 DLH Kabupaten Cianjur, dampak lingkungan dari program ini sedang dipelajari secara menyeluruh.
Alat makan sekali pakai, styrofoam, dan plastik berpotensi menyumbang volume sampah yang signifikan. Prihadi menyatakan bahwa mereka berusaha untuk mengurangi dampak lingkungan dari program ini dengan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan penyedia makanan.
Pemilahan sampah di sekolah adalah salah satu usaha yang tengah digodok. Diharapkan sekolah dapat mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dengan memisahkan sampah organik (sisa makanan) dari sampah non-organik (kemasan).
Langkah ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA, tetapi juga membantu lingkungan sekolah. [Nada]***
0 Comments