CIANJUR NEWS-Sebagai informasi dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cianjur, belum ada kasus tanpa anak di wilayah tersebut.Saat ini, fenomena tidak memiliki anak atau keputusan untuk tidak memiliki anak sedang marak di Indonesia, yang dapat menyebabkan penurunan angka kelahiran. Meskipun demikian, Tenty Maryanthy, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cianjur, menyatakan bahwa fenomena ini tidak terlalu signifikan di Kabupaten Cianjur.
Menurut Tenty, Rabu (13/11), semakin banyak warga di Kabupaten Cianjur yang ingin memiliki anak.
Ia juga mengatakan bahwa pengamatan menunjukkan bahwa pilihan tanpa anak jarang dilakukan di daerah tersebut, meskipun belum ada data pasti tentang fenomena ini.
Menurut Tenty, memilih untuk tidak memiliki anak lebih umum di kota-kota besar. Ada beberapa alasan untuk memilih untuk tidak memiliki anak, termasuk faktor ekonomi, kesehatan, dan lingkungan sosial. Di antara faktor-faktor ini, masalah kesehatan biasanya menjadi alasan yang lebih masuk akal untuk memilih untuk tidak memiliki anak.
Menurutnya, memilih tanpa anak bisa menjadi pilihan yang tepat jika ada faktor kesehatan yang berisiko tinggi.Sementara itu, Sri Tedja, Konselor Psikologi Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur, mengakui bahwa dia pernah dikonsultasikan tentang keinginan untuk tidak memiliki anak.
Menurut Tenty, memilih untuk tidak memiliki anak lebih umum di kota-kota besar. Ada beberapa alasan untuk memilih untuk tidak memiliki anak, termasuk faktor ekonomi, kesehatan, dan lingkungan sosial. Di antara faktor-faktor ini, masalah kesehatan biasanya menjadi alasan yang lebih masuk akal untuk memilih untuk tidak memiliki anak.
Menurutnya, memilih tanpa anak bisa menjadi pilihan yang tepat jika ada faktor kesehatan yang berisiko tinggi.Sementara itu, Sri Tedja, Konselor Psikologi Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur, mengakui bahwa dia pernah dikonsultasikan tentang keinginan untuk tidak memiliki anak.
“Ada empat orang yang datang untuk berkonsultasi tentang keinginan untuk tidak memiliki anak,” kata Sri.Sri menambahkan bahwa masyarakat harus mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan untuk tidak memiliki anak, yang berbeda dengan hanya menjaga jarak kelahiran."Sangat penting untuk memahami dampak kesehatannya jika mempertimbangkan aspek kesehatan tanpa anak.
"Sri juga menjelaskan bahwa dari sudut pandang agama, terutama Islam, memiliki anak bukan merupakan kewajiban yang mutlak karena kondisi setiap orang berbeda.Akhir kata, dia menyatakan, "Dalam Islam, karena setiap orang memiliki keadaan yang berbeda-beda."[Maqdis]***
0 Comments