Jangan Pernah Remehkan Gempa Bumi Kecil, BMKG Ingatkan Ancaman Bahaya Bencana Geo-hidrometeorologi


Cianjur News]*Gempa bumi, bahkan yang berskala kecil, memiliki potensi untuk memicu bencana geo-hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir bandang, dan runtuhan batu (rock fall).

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa gempa bumi dapat melemahkan struktur tanah, terutama di daerah dengan tanah lunak atau mudah bergerak.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, gempa sekecil apa pun jika sering terjadi bisa mengurangi daya ikat tanah/kekuatan tanah, terutama di daerah dengan tanah lunak atau mudah bergerak.

Beberapa kejadian gempa bumi di Indonesia telah menunjukkan bagaimana gempa dapat memicu bencana geo-hidrometeorologi:

1. Gempa Banjarnegara (2014): Gempa berkekuatan M 4,4 di daerah tanah labil menyebabkan longsor besar di Dusun Jemblung, menimbun puluhan rumah dan diperparah oleh hujan deras.

2. Gempa Palu (2018): Gempa M 7,5 memicu tsunami, likuifaksi, dan longsor parah di Palu, Sigi, dan Donggala, serta banjir bandang dan runtuhan batu di beberapa wilayah.

3. Gempa Cianjur (2022): Gempa dangkal M 5,6 memicu longsor dan runtuhan batu di beberapa titik di Kabupaten Cianjur, yang diperparah oleh hujan deras setelah gempa.

4. Gempa Sumedang (2023): Gempa M 4,8 di daerah berbukit dengan tanah basah akibat hujan menyebabkan longsor dan runtuhan batu yang merusak infrastruktur jalan dan bangunan.

BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tanah longsor, terutama selama musim hujan.

Beberapa langkah antisipasi yang disarankan antara lain:

1. Mewaspadai kawasan rawan tanah longsor selama periode musim hujan.

Tidak mengganggu atau melakukan penggalian pada lereng-lereng di kawasan rawan tanah longsor.[Anisa/Cianjur]***

Post a Comment

0 Comments