Pemkab Cianjur jadikan kegiatan budaya dalam kalender tahunan

 


Cianjur News]*Warga Kampung Adat Miduana di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar budaya "Kuramasan" menjelang masuknya bulan puasa, menjadi kegiatan tahunan bagi Pemkab Cianjur.

Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadikan kegiatan budaya di Kampung Adat Miduana di Kecamatan Naringgul, masuk dalam kalender wisata tahunan sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk datang berlibur ke Cianjur.

epala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur Asep Suparman di Cianjur Rabu, mengatakan, berbagai kegiatan yang digelar pengelola tempat wisata di Cianjur akan mendapat dukungan dari pemerintah daerah guna meningkatkan angka kunjungan.

"Berbagai kegiatan yang dapat menarik banyak wisatawan untuk datang ke Cianjur akan mendapat dukungan dari Pemkab Cianjur, karena ini bisa menjadi kalender kegiatan tahunan," katanya.

Dia mencontohkan berbagai kegiatan tahunan lain yang digelar tempat wisata seperti Sunset Di Kebun yang digelar rutin Kebun Raya Cibodas dan kegiatan lari yang digelar salah satu hotel berbintang di kawasan Puncak-Cipanas.

"Kami akan terus melakukan berbagai upaya dalam mempromosikan destinasi wisata di Cianjur agar lebih dikenal dan banyak dikunjungi wisatawan, dimana target kunjungan tahun 2025 sekitar 2,5 juta wisatawan dalam dan luar negeri," katanya.

Sementara kegiatan budaya dan tradisi "Kuramasan" atau keramas yang digelar masyarakat di Kampung Adat Miduana di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, menjelang masuknya bulan puasa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari berbagai daerah.

Masyarakat dengan mengenakan baju adat Sunda, pangsi untuk lelaki dan kebaya bagi perempuan berjalan kaki dari kampung menuju aliran Sungai Cipandak yang berjarak sekitar 1 kilometer diiringi alunan musik dari alat musik tradisional Sunda.

Dewan Adat Kampung Mudiana Rustiman, mengatakan budaya Kuramasan merupakan budaya yang diwariskan secara turun-temurun digelar-nya secara berkelompok namun sejak satu tahu terakhir digelar secara serentak.

"Kuramasan penuh makna dimana mandi bersama dan keramas dapat diartikan membersihkan diri sebelum datangnya bulan Suci Ramadan. Kita harus menyucikan diri melalui mandi dan keramas dengan harapan dapat menjalani ibadah dengan tubuh danhati yang bersih," katanya.

Setelah melakukan Kuramasan, tutur dia, dilanjutkan dengan makan bersama dapat diartikan guna meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan warga di Kampung Adat Miduana, dan ditutup dengan pementasan seni, agar budaya dan kesenian Sunda tetap lestari.[Rahma/Cianjur]***


Post a Comment

0 Comments