Universitas Brawijaya Perkuat Komitmen Sebagai Kampus Ramah Disabilitas

 


Cianjur Neews]*Universitas Brawijaya (UB) terus berupaya menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif bagi penyandang disabilitas.

Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, UB berkomitmen untuk menyediakan akses pendidikan yang setara bagi seluruh mahasiswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Upaya ini diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur yang ramah disabilitas, penerapan kebijakan akademik yang mendukung, serta penyediaan program pendampingan yang membantu mahasiswa difabel dalam menempuh pendidikan tinggi.

Dari aspek infrastruktur, UB telah menghadirkan berbagai fasilitas yang dirancang untuk memudahkan mobilitas mahasiswa difabel di lingkungan kampus.

Sejumlah gedung perkuliahan telah dilengkapi dengan jalur pemandu khusus bagi Difabel netra, ramp dan lift untuk pengguna kursi roda, serta ruang kelas dengan sistem audio yang mendukung mahasiswa Difabel rungu.

Selain itu, kampus juga menyediakan layanan transportasi internal yang dapat diakses dengan mudah oleh mahasiswa berkebutuhan khusus, sehingga mereka dapat bergerak dengan lebih nyaman dan mandiri di area kampus.

Selain menyediakan sarana fisik, Universitas Brawijaya juga menerapkan kebijakan akademik yang mendukung inklusivitas.

Salah satu kebijakan utama adalah penyediaan pendamping akademik bagi mahasiswa difabel, yang membantu mereka dalam memahami materi perkuliahan dan menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan masing-masing.

UB juga memiliki Pusat Layanan Disabilitas (PLD), yang memberikan konsultasi akademik dan pendampingan bagi mahasiswa difabel agar mereka dapat menjalani perkuliahan dengan lebih optimal.

Untuk mendukung efektivitas pengajaran, UB juga mengadakan pelatihan bagi dosen dan tenaga kependidikan agar mereka lebih memahami metode pembelajaran yang inklusif.

Program pelatihan ini mencakup berbagai materi, seperti teknik mengajar mahasiswa dengan gangguan penglihatan, penggunaan bahasa isyarat dalam perkuliahan, serta penyusunan materi ajar dalam berbagai format agar lebih mudah diakses oleh mahasiswa difabel.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan tenaga pengajar di UB dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih setara bagi seluruh mahasiswa.

Atas berbagai upaya tersebut, Universitas Brawijaya telah mendapatkan penghargaan sebagai Kampus Inklusi Terbaik di Indonesia dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2024.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa UB terus berkomitmen dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas.

Ketua Pusat Layanan Disabilitas UB, Dr. Rahayu Setyaningsih, menyatakan bahwa meskipun kampus telah mencapai banyak kemajuan, masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut guna meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi mahasiswa difabel.

Ke depan, kata Rahayu, Universitas Brawijaya berencana memperluas program dukungan bagi mahasiswa disabilitas, termasuk dengan menyediakan lebih banyak buku digital dalam format aksesibel, mengembangkan aplikasi navigasi kampus bagi tunanetra, serta meningkatkan pelatihan bagi tenaga pengajar dalam menerapkan metode pembelajaran inklusif.

Selain itu, UB juga akan memperkuat kerja sama dengan berbagai organisasi dan lembaga yang bergerak di bidang inklusi pendidikan guna menciptakan kebijakan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.

Melalui berbagai langkah tersebut, Universitas Brawijaya berharap dapat menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan pendidikan tinggi yang lebih inklusif di Indonesia.

Dengan dukungan infrastruktur yang lebih baik, kebijakan akademik yang adaptif, serta kolaborasi yang erat antara mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, UB berupaya memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh mahasiswa agar mereka dapat mengembangkan potensinya dan berkontribusi bagi masyarakat.[Rahma/Cianjur]***


Post a Comment

0 Comments