CIANJUR NEWS - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan peristiwa keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cianjur akan dijadikannya sebagai pelajaran berharga bagi perbaikan pelaksanaan program pemerintah ini. "Kejadian ini sebagai pembelajaran besar untuk perbaikan sistem (pelaksanaan MBG) ke depan," kata Dadan dalam keterangan persnya, Rabu (23/4/2025).
Doktor ilmu serangga (entomologi) Universitas Hannover ini menyampaikan evaluasi akan tetap dilakukan meskipun pengolahan makanan di dapur penyedia MBG telah mengikuti standar yang ditetapkan. "Evaluasi menyeluruh akan tetap dilakukan, mulai dari manajemen dapur, penyimpanan bahan pangan, hingga pengantaran ke sekolah," imbuhnya.
BGN akan memperketat sistem pengawasan dan pelatihan terhadap seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). "Tujuan kami bukan sekadar menyikapi kasus, tapi membangun sistem pangan sekolah yang kuat, aman, dan berkelanjutan," tambahnya.
Akibat peristiwa ini, BGN menambah satu Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan MBG. "Sisa makanan tidak dibersihkan di sekolah tapi di SPPG," tegasnya. BGN akan mengadakan pelatihan tambahan untuk memperkuat sumber daya manusia di lapangan. Sebanyak 78 siwa mengalami keracunan setelah menyantap hidangan MBG di Cianjur, Senin (21/4) lalu. Dari jumlah itu, 55 siswa berasal dari MAN 1 Cianjur, sedangkan 23 lainnya dari SMP PGRI 1 Cianjur. [Arifin/Kompas.Com]
0 Comments