CIANJUR NEWS - Komunitas Vape Cianjur (KVC) sukses menghelat event Monthly Vape Meet with Sugoi & Cloud Project di Giga Culinary, Stasiun KAI Cianjur, Sabtu (17/5/2025).
Melalui kegiatan tersebut, Komunitas Vape Cianjur terus menunjukkan eksistensinya dalam mendukung perkembangan industri kreatif, khususnya di bidang vape
Tak hanya itu, sesuai visi dan misinya, event Monthly Vape Meet juga semakin menegaskan KVC sebagai wadah silaturahmi, edukasi serta promosi produk dalam ekosistem vape di Cianjur.
Ketua Komunitas Vape Cianjur, Bagus Gusti Prabu mengatakan, Monthly Vape Met menjadi momentum penting pasca-pandemi. Meskipun bersifat dadakan, sambung dia, acara tersebut berhasil menghadirkan berbagai komunitas vape dan pelaku industri dari berbagai wilayah di Cianjur.
“Alhamdulillah, dari yang awalnya hanya rencana sederhana, akhirnya bisa menghadirkan brand seperti Subway dari Kawat Project yang juga melakukan peluncuran perdana di Cianjur,” ujar Bagus, Minggu (18/5/2025).
Menurutnya, kini KVC menaungi berbagai sub-komunitas dengan produk dan karakteristik berbeda, seperti Terion dan Losbad.
“Secara keseluruhan, jumlah pengguna aktif vape yang terdaftar mencapai lebih dari 1.000 orang. Sementara jumlah webstore vape di Cianjur kini hampir mencapai 30 titik,” sebutnya.
Tak hanya hiburan, Monthly Vape Meet juga menyuguhkan sejumlah kegiatan, antara lain kelas vapers dan bedah rasa liquid.
Pada kelas vapers, dihelat sharing knowledge tentang penggunaan vape yang baik dan benar serta sharing tentang penggunaan pod yang tepat khusus dari settingan penggunaan resistance, dipandu oleh Owner Bandung Vaporizer, Laras, @raslaras.official.
Pada bedah rasa liquid, langsung dilakukan sponsor utama event yakni Cloud Project untuk produk mereka, Sugoi V1 & V2. Produknya tersebut dibedah bareng bersama para vapers. Dipandu Ketua KVC, Goesti Prabu, bedah rasa liquid dipresentasikan oleh owner Sugoi, Agus dan Uki.
Sementara untuk hiburan musik, KVC menghadirkan musik remix yang dimeriahkan oleh penampilan DJ Niko, dengan MC Nadia.
Bagus menyebutkan, untuk menjaga konsistensi dan memperluas jangkauan, KVC berencana menggelar kegiatan serupa setiap bulan dengan konsep yang berbeda-beda. Beberapa brand bahkan telah menghubungi pihak komunitas untuk menyelenggarakan acara yang lebih besar dan meriah.
“Konsepnya sudah terbentuk. Jadi, tiap bulan akan berbeda. Bentuk hiburannya bisa saja berubah, tapi tetap dengan tujuan utama: memperkuat silaturahmi dan edukasi,” jelasnya.
Salah satu nilai utama yang dijunjung KVC adalah inklusivitas. “Untuk bergabung di KVC tidak harus punya vape, dan terbuka untuk semua kalangan. Karena yang penting punya niat untuk silaturahmi dan menjaga nama baik,” katanya.
Bagus juga menyebutkan, KVC juga menekankan pentingnya edukasi mengenai etika penggunaAN vape, seperti tidak menggunakannya di tempat umum dan meniupkan uap ke bawah sebagai bentuk sopan santun. Aturan tersebut merupakan bagian dari “attitude rules” yang dijunjung oleh KVC.
Terkait stigma negatif yang sering muncul, KVC menyampaikan keprihatinannya atas kasus penyalahgunaan vape, terutama yang dicampur dengan zat terlarang seperti narkoba.
“Kalau ada pelanggaran, penindakan hukum itu bagus. Tapi jangan sampai menyudutkan seluruh industri vape. Kami justru mendorong adanya pencegahan dan edukasi agar industri ini tetap sehat dan aman,” tegasnya.
Sejak berdiri pada 2017, komunitas ini telah berusia delapan tahun. Dengan anggota aktif lebih dari 1.000 orang, keberadaan KVC menjadi bagian penting dari perkembangan industri kreatif di Cianjur.
“Pengakuan dari masyarakat luar terhadap komunitas ini adalah sebuah kehormatan bagi kami. Artinya, pengakuan itu ya bentuk hal yang luar biasa, berarti kan saling memiliki komunitas, jadi inti dari acara ini adalah untuk silaturahmi dan mengumpulkan para vapers di cianjur,” tutupnya.[Arifin/BeritaCiajur]
0 Comments