CIANJUR NEWS – Sejumlah siswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa menerjang aliran Sungai Cisokan untuk pergi ke sekolah akibat rusaknya jembatan penghubung antardesa. Jembatan gantung sepanjang 90 meter yang menghubungkan Desa Pusakasari dan Desa Karyamukti, Kecamatan Leles, kini ditutup karena dinilai tidak layak dan membahayakan. Seorang warga, Suhikmat (22), mengatakan penutupan jembatan dilakukan setelah seorang pengendara motor terperosok saat mencoba melintas. “Sekarang aksesnya sudah ditutup karena dikhawatirkan ada korban lagi. Kemarin sempat ada warga yang terperosok saat melintas menggunakan sepeda motor,” ujar Hikmat, Rabu (19/6/2025).
Menurutnya, jembatan tersebut sangat vital karena menjadi jalur utama warga, termasuk siswa yang setiap hari berangkat ke sekolah.
“Kalau memutar, bisa sampai lima kilometer dari sini. Jadi ada warga, terutama anak-anak sekolah, yang terpaksa lewat sungai,” kata dia. Hikmat berharap jembatan segera diperbaiki agar warga tidak perlu mengambil risiko menyeberangi sungai atau memutar jauh.
“Kondisinya memang sudah tidak layak. Banyak bagian yang keropos dan berlubang. Sangat berbahaya kalau dipaksakan untuk dilintasi,” ungkapnya. Camat Leles, Saidi Taba Hermansyah, mengatakan pihaknya telah melaporkan kondisi jembatan ke instansi terkait dan tim sudah meninjau lokasi. “Saat ini aksesnya untuk sementara ditutup demi keselamatan warga pengguna jembatan tersebut,” ujar Taba.
Ia menambahkan, pihak desa juga diminta aktif melarang warga agar tidak melintasi jembatan maupun menyeberangi sungai. “Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak menyeberangi aliran sungai, karena itu pun sangat berisiko dan bisa membahayakan keselamatan jiwa,” kata dia. Untuk sementara, warga diminta menggunakan jalur alternatif melalui Waung Cadas dan Sukamulya. Taba menegaskan bahwa keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama pemerintah setempat. [Arifin/Kompas.Com]
0 Comments