Cianjur Bersyukur: Kloter 13 Pulang Selamat, Keluarga Sambut dengan Doa dan Tangis Bahagia


CIANJUR NEWS – Sebanyak 435 jemaah haji asal Kabupaten Cianjur yang tergabung dalam Kloter 13 tiba dengan selamat di Asrama Haji Cianjur, Rabu (18/6/2025).

Kepulangan mereka disambut haru dan suka cita oleh keluarga yang sudah menanti sejak pagi hari.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kabupaten Cianjur, Saepul Ulum mengungkapkan, rasa syukur atas kembalinya seluruh jemaah dan petugas dalam kondisi sehat dan selamat.

“Alhamdulillah, total 442 orang terdiri dari 435 jemaah dan 7 petugas kembali tanpa kekurangan satu pun. Tidak ada yang tertinggal, tidak ada yang sakit serius, dan tidak ada kejadian luar biasa selama kepulangan,” ujarnya, Rabu (18/6/2025).

Rombongan tiba di Tanah Air melalui Bandara Soekarno-Hatta setelah menempuh penerbangan dari Bandara King Abdul Aziz, Arab Saudi, pada pukul 02.00 waktu setempat atau sekitar pukul 06.00 Wib.

Meskipun sempat mengalami sedikit keterlambatan akibat proses istirahat dan koordinasi, seluruh bus pengangkut jemaah tiba di Cianjur tanpa kendala.

“Kita sangat bersyukur, semuanya berjalan lancar. Tidak ada bus mogok, dan seluruh jemaah tampak bahagia bisa kembali berkumpul dengan keluarga,” tambah Saepul.

Dua Jemaah Haji Meninggal Dunia

Namun demikian, lanjutnya, selama masa ibadah haji, dua jemaah asal Cianjur dilaporkan meninggal dunia usai puncak haji (Armuzna).

Mereka adalah H. Sukandi (74) asal Campaka dan Hj. Asmana (84) asal Cilaku. Keduanya meninggal dunia akibat kelelahan dan penyakit jantung, setelah sebelumnya sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit Arab Saudi.

“Jenazah keduanya dimakamkan di Tanah Suci, tepatnya di Makkah Al-Mukarramah,” ungkapnya.

Sementara itu, Sahdi (76), jemaah asal Kampung Leweng Kalong, Desa Kertajadi, Kecamatan Cidaun, turut membagikan pengalamannya selama berhaji.

Ia menyampaikan, bahwa perjalanan dari Indonesia sempat harus transit beberapa jam di India sebelum melanjutkan ke Madinah.

“Alhamdulillah, tetap bisa melaksanakan salat Arbain selama 40 waktu di Madinah, lalu lanjut ke Mekkah selama 32 hari. Pelayanan umumnya bagus, makanan cukup, hanya air kadang terbatas. Tapi semua dijalani dengan sabar dan penuh rasa syukur,” tuturnya.

Ia juga mengapresiasi layanan tim kesehatan yang rutin melakukan pemeriksaan sejak keberangkatan hingga kepulangan.

“Alhamdulillah sehat terus, tidak ada kendala besar selama perjalanan,” ucapnya. [Arifin/Berita Cianjur.Com]

Post a Comment

0 Comments