Pergerakan Tanah Memporak-porandakan Pagelaran, Warga Terpaksa Mengungsi Demi Keselamatan


 CIANJUR NEWS – Bencana pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur. Akibatnya, 200 rumah terdampak dan 66 di antaranya rusak berat.

Camat Pagelaran, Reki Nopendi mengatakan, pergerakan tanah tersebut terjadi di dua desa, yakni Desa Situhiang dan Pangadegan. Bencana tersebut bahkan sudah terjadi sejak sejak April 2025 lalu.

Namun, lanjutnya, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat dampak dari pergerakan tanah semakin meluas dan merusak.

“Kalau sebelumnya rumah yang terdampak hanya mengalami kerusakan ringan, tetapi sekarang jadi rusak berat. Jadi dampaknya makin meluas dan lebih merusak,” ujar Reki, Rabu (18/6/2025).

Ia menuturkan, ada sekitar 200 rumah warga yang terdampak dan 66 di antaranya mengalami rusak berat.

“Data terakhir di Desa Situhiang ada 34 rumah rusak berat dan di Desa Pangadegan ada 32 rumah yang rusak berat. Selebihnya rusak ringan,” jelasnya.

Bagi warga yang rumahnya rusak, sambung Reki, semuanya sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Tetapi, ada juga yang memilih bertahan dan tinggal di rumahnya.

“Sebagian sudah mengungsi, tapi ada juga yang tinggal. Kami terus pantau perkembangannya. Kalau memang kerusakannya sudah parah kami akan evakuasi seluruhnya. Kami juga terus koordinasi dengan BPBD untuk penanganan lebih lanjut,” terangnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Wijaya mengatakan, sudah ada tim yang diterjunkan untuk mendata kembali rumah yang terdampak pergerakan tanah di Kecamatan Pagelaran.

“Tim sudah diturunkan untuk cek kondisi terkini dan data terbaru rumah yang terdampak. Kami akan bahas hasilnya dengan dinas terkait untuk penanganan jangka panjang,” tandasnya. [Arifin/Berita Cianjur.Com]

Post a Comment

0 Comments