Salah Tangkap Cianjur Gegerkan Publik: 8 Polisi Diselidiki, Dedi Mulyadi Diminta Bertindak



CIANJUR NEWS – Seorang warga Cianjur, Jawa Barat, bernama Suherli (45), menjadi korban salah tangkap dan kekerasan oleh oknum anggota Satreskrim Polres Cianjur. Saat penangkapan, Suherli mengalami luka lebam di wajah dan beberapa giginya rontok akibat tindakan represif aparat. Meski kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan, Suherli tetap meminta agar proses hukum terhadap para pelaku dilanjutkan. "Saya setuju diselesaikan secara kekeluargaan, asalkan proses hukum tetap berlanjut," tegas Suherli saat ditemui Kompas.com di Mapolres Cianjur, Selasa (10/6/2025) malam. Baca juga: Kronologi Korban Salah Tangkap Dianiaya Polisi Cianjur hingga Babak Belur Kasus viral setelah korban unggah video Kasus salah tangkap ini mencuat ke publik setelah Suherli mengunggah video kondisi wajahnya yang babak belur ke akun TikTok @ujang.suherli5, Sabtu (7/6/2024). Dalam video berdurasi 1 menit 17 detik itu, tampak mata Suherli membiru dan giginya rontok. Ia juga menyampaikan permohonan bantuan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. "Pa Dedi tulungan, pak Dedi. Abdi korban kekerasan anggota polisi salah tangkap, tulung pak Dedi, tulung," ujarnya dalam video tersebut. Video itu kemudian dihapus setelah tercapai kesepakatan damai dengan pihak kepolisian. Suherli menyatakan penghapusan dilakukan atas inisiatif pribadi. "Iya, sudah saya hapus kontennya karena masalah ini sudah selesai, sudah islah. Tidak ada tekanan, ini murni inisiatif saya sendiri," ucapnya. Baca juga: Jeritan Warga Cianjur Usai Dianiaya Polisi: Pak Dedi Tolong, Saya Korban Salah Tangkap Kronologi salah tangkap dan penganiayaan Suherli menuturkan, insiden terjadi saat ia berkendara bersama temannya di wilayah Karangtengah, Cianjur. Tiba-tiba, sejumlah pria yang belakangan diketahui sebagai anggota Satreskrim Polres Cianjur menyergap mereka dalam operasi pengejaran buronan kasus pencurian dengan pemberatan (curat). Karena tidak mengetahui situasi, Suherli sempat melawan dan terjadi cekcok. Ia mengaku mendapatkan perlakuan kekerasan, baik saat penangkapan maupun selama pemeriksaan di kantor polisi. Setelah dipastikan bukan target buruan, Suherli dipulangkan dalam kondisi terluka. Baca juga: Rapat dengan Komisi III, Polisi Akui Teledor dalam Kasus Penembakan Gamma "Tapi sekarang sudah damai, saya sudah memaafkan. Namun, saya tetap berharap proses hukum terhadap para pelaku tetap berjalan," katanya. Delapan polisi diperiksa Propam Kepala Bagian Operasional (KBO) Satreskrim Polres Cianjur, Inspektur Satu Dudi Suharyana, mengatakan delapan anggota yang terlibat telah diperiksa secara internal oleh Propam. "Kasus ini dipicu oleh kesalahpahaman dan berujung pada kekerasan oleh personel di lapangan. Tentunya, segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan," ujar Dudi di Mapolres Cianjur, Selasa (11/6/2025) malam. Baca juga: Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan, DPR: Kegagalan Telanjang Sistem Hukum Selama proses pemeriksaan, para anggota tersebut tidak dilibatkan dalam tugas pokok operasional kepolisian. [Arifin/Detik.Com]

Post a Comment

0 Comments