Tim SAR Bantu Nelayan yang Terjebak Ombak


CIANJUR NEWS-
Dari Rabu (16/10) hingga Kamis (17/10), dermaga di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuled, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dipenuhi ombak besar .

Menurut Edy Prakoso, Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, cuaca di pantai selatan masih ekstrem pada Kamis pagi, dengan tinggi gelombang 2 hingga 3,5 meter dan kecepatan angin 5 hingga 35 knot per jam. Akibatnya, para nelayan yang terjebak di dermaga Sukabumi belum bisa dievakuasi. Oleh karena itu, personel SAR menggunakan helikopter untuk memberikan bantuan logistik.

Edy menyatakan bahwa selain memberikan bantuan logistik, regu penolong telah turun dengan helikopter untuk memeriksa kesehatan penduduk terisolir.

Korban yang dipelihara di dermaga itu berjumlah sekitar 70 orang, menurut laporan personel Basarnas yang berada di lapangan. Karena ombak hantaman membuat separuh dermaga putus, para nelayan dan pemancing yang berada di ujung Dermaga PT. SBP tidak dapat kembali ke desa.

Sejak Rabu (16/10) sore, video amatir telah menyebarluaskan deburan ombak besar yang menghantam itu. Personil Basarnas dan tim penolong gabungan seperti TNI/Polri yang berada di lokasi kejadian masih menunggu perbaikan cuaca untuk melakukan evakuasi dan pencarian para korban.

Sejauh ini, tiga orang dilaporkan hilang ketika ombak besar menggulung mereka ke laut. Mereka adalah Dede Yusuf (28), Rahmat, juga dikenal sebagai Ehek (51), dan Rohmat (36), yang tinggal di Desa Buniasih.

Menurut detikJabar, salah satu dari tiga nelayan yang hilang akibat hempasan gelombang ditemukan meninggal dunia. Kamis ini, jenazah korban yang diidentifikasi sebagai Rahmat ditemukan di Pantai Cikole, Desa Wangunjaya, Kecamatan Argabinta, Kabupaten Cianjur.

Menurut AKP Tenda Sukendar, Kasat Polairud Polres Sukabumi, proses pencarian yang melibatkan tim gabungan termasuk Polairud Polres Sukabumi, Basarnas, BPBD, dan nelayan lokal berakhir pada Kamis pagi (17/10) sekitar pukul 06.00 WIB. Jenazah ditemukan oleh masyarakat nelayan yang berada di sekitar Pantai Cikole.

Cuaca buruk dengan gelombang laut setinggi 3-5 meter mungkin menghambat pencarian dan evakuasi.
Dia mengatakan, "Meskipun kami sudah berkomunikasi dengan pihak terkait, termasuk pemilik kapal besar di Pelabuhanratu, namun ombak tinggi masih menjadi tantangan utama". [Nada]***


Post a Comment

0 Comments