CIANJUR NEWS-Lima siswa di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, harus dirawat karena mengalami gejala mual dan muntah yang diduga akibat mengonsumsi jamur liar yang diolah.Menurut informasi yang dikumpulkan, kelima siswa mendapatkan jamur di area perbukitan untuk digunakan sebagai lauk saat makan nasi liwet pada hari Minggu, 10 November 2024.Kelima siswa tersebut datang ke Puskesmas dengan gejala keracunan, seperti muntah, mual, dan diare, kata Tito Nurtansah, kepala Puskesmas Campaka.Saat dihubungi melalui telepon pada Senin, 11 November 2024, dia mengatakan, "Awalnya ada dua orang yang dibawa ke Puskesmas karena mengalami gejala keracunan, dan tidak lama kemudian tiga temanya datang dengan keluhan yang sama."Setelah menjalani perawatan dan penanganan selama semalam tambahan, kondisi kelima siswa telah membaik, dan beberapa di antaranya telah diizinkan untuk pulih.
Dia menyatakan, "Meskipun mereka sudah diperbolehkan pulang dan istirahat di rumah, kami tetap melakukan pengawasan kepada mereka karena dikhawatirkan hal-hal yang tidak dinginkan."Ia mengatakan bahwa kelima korban, yang semuanya pelajar, mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan diare setelah memakan jamur liar yang ditemukan di hutan.
Tito mengatakan kelima siswa mengalami diare, muntah, dan muntah setelah mengonsumsi jamur tersebut selama beberapa jam.Dia menduga bahwa mereka terkena keracunan akibat mengonsumsi jamur liar yang beracun. Meskipun jamur tersebut memiliki bentuk dan warna yang sama, mereka tidak dapat dimakan.Dia meminta masyarakat untuk menghindari konsumsi sembarangan sumber alam, terutama tumbuhan jamur.[Maqdis]***
0 Comments