JABARNEWS | CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menginstruksikan pembangunan jembatan darurat di Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi, setelah jembatan permanen di wilayah tersebut ambruk akibat banjir. Keputusan ini diambil guna memastikan aktivitas 950 kepala keluarga tetap berjalan, terutama dalam bidang ekonomi dan pendidikan.
Bupati Cianjur dr. Mohamad Wahyu langsung meninjau lokasi pada Senin (3/3/2025) dan meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Diperkim) untuk segera menangani permasalahan tersebut.
“Penanganan cepat harus dilakukan agar sekitar 2.000 jiwa di wilayah ini tidak terisolasi. Jembatan sementara harus segera dibangun sambil menunggu pembangunan jembatan permanen,” ujar Bupati Wahyu.
Ia menargetkan jembatan sementara dapat berdiri dalam beberapa hari ke depan, sehingga warga tidak perlu mencari jalur alternatif yang lebih jauh, terutama bagi anak-anak yang bersekolah.
Bupati Wahyu memastikan bahwa pembangunan kembali jembatan permanen akan menjadi prioritas di tahun 2025. Ia meminta masyarakat bersabar hingga proyek tersebut rampung.
Bupati Cianjur dr. Mohamad Wahyu langsung meninjau lokasi pada Senin (3/3/2025) dan meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Diperkim) untuk segera menangani permasalahan tersebut.
“Penanganan cepat harus dilakukan agar sekitar 2.000 jiwa di wilayah ini tidak terisolasi. Jembatan sementara harus segera dibangun sambil menunggu pembangunan jembatan permanen,” ujar Bupati Wahyu.
Ia menargetkan jembatan sementara dapat berdiri dalam beberapa hari ke depan, sehingga warga tidak perlu mencari jalur alternatif yang lebih jauh, terutama bagi anak-anak yang bersekolah.
Bupati Wahyu memastikan bahwa pembangunan kembali jembatan permanen akan menjadi prioritas di tahun 2025. Ia meminta masyarakat bersabar hingga proyek tersebut rampung.
“Kami upayakan dalam tahun ini jembatan permanen sudah bisa dibangun kembali. Untuk sementara, jembatan darurat akan disediakan, setidaknya dapat dilalui kendaraan roda dua untuk menunjang aktivitas ekonomi dan pendidikan warga,” katanya.
Seiring meningkatnya curah hujan di Cianjur, Bupati Wahyu mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi jika melihat tanda-tanda bencana.
“Sebagian besar wilayah Cianjur termasuk zona merah bencana kedua tertinggi di Jawa Barat. Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan koordinasi lintas dinas harus ditingkatkan,” tegasnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur melaporkan bahwa jembatan Cibogo di Desa Ciwalen, Sukaresmi, ambruk akibat derasnya arus Sungai Cibogo yang menggerus pondasi jembatan.
Jembatan permanen sepanjang 20 meter dengan lebar 3 meter tersebut mengalami kerusakan parah, menghambat aktivitas warga meskipun tidak ada korban jiwa.
[naila/jabar news.com]
0 Comments