CIANJUR NEWS- Jembatan penghubung antar kampung di Kampung Cibogo, Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur roboh, Minggu (2/3/2025) tengah malam. Akibatnya akses utama beberapa kampung di Desa Ciwalen yang berada di kawasan Puncak 2 terputus.
Informasi yang dihimpun detikJabar, awalnya terjadi hujan deras yang menyebabkan debit aliran sungai Cibogo meningkat dengan arus yang deras.
"Dari Minggu siang memang hujan deras hingga malam hari. Sehingga volume air sungai naik dan nyaris meluap," ujar Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Wijaya, Senin (3/3/2025).
Namun lanjut dia, arus sungai tersebut diduga mengikis tanah di sekitar pondasi jembatan tersebut. Akibatnya sekitar pukul 22.00 WIB, jembatan yang menghubungkan 2 RW dan 11 RT ini ambruk atau roboh.
"Jembatannya ambruk, tidak bisa lagi dilewati oleh kendaraan ataupun pejalan kaki. Akses sementara terputus. Tapi untuk korban tidak ada, karena saat kejadian jalan sedang sepi," kata dia.
Menurut dia, BPBD sudah berkoordinasi dengan dinas terkait agar jembatan tersebut segera ditangani. "Kita sudah komunikasi agar segera diperbaiki, sehingga akses untuk masyarakat tidak terganggu," ucapnya.
Di sisi lain, Asep menyebutkan hujan deras selama berjam-jam tidak hanya membuat jembatan penghubung antar kampung ambruk tetapi juga menyebabkan puluhan warga di Desa Cipendawa Kecamatan Pacet mengungsi lantaran rumahnya terendam banjir.
"Betul tadi malam juga terjadi banjir di wilayah Cianjur utara. Ada 10 rumah yang terendam dengan ketinggian air sekitar puluhan centimeter. Sebanyak 25 orang mengungsi, tapi sudah kembali lagi ke rumahnya masing-masing tadi pagi," kata dia.
Dia menuturkan jika dalam peristiwa banjir tersebut tidak ada korban luka ataupun jiwa. "Korban tidak ada, rumah yang rusak juga tak ada. Rumah-rumahnya hanya terendam lumpur yang terbawa air saat banjir," kata dia.
Asep mengimbau warga untuk waspada lantaran curah hujan tinggi, sehingga berpotensi menyebabkan bencana banjir, longsor, hingga pergerakan tanah.
"Cianjur ini daerah dengan kerawanan bencana tertinggi di Indonesia. Makanya harus tetap waspada. Segera evakuasi diri apabila terlihat tanda-tanda di sekitar yang berpotensi terjadinya bencana," kata dia. [Arifin/Berita Cianjur]
0 Comments