CIANJUR NEWS- Setelah longsoran tanah menyebabkan aliran Sungai Leuwibadak tersumbat pada Rabu dini hari 22 Oktober 2024, petani di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur kehilangan air untuk sawahnya.
Selasa malam hingga Rabu dini hari, hujan lebat mengguyur. Hal ini menyebabkan tebing Sungai Leuwibadak ambrol dan menutupi aliran air, ucap Kepala Deda Waringinaari, Nadir Muharam.
Saat dihubungi melalui telepon, Nadir Muharam mengatakan kepada wartawan bahwa masyarakat Desa Waringinsari bergantung pada udara dari Sungai Leuwibadak untuk mengaliri sawah dan kebutuhan sehari-hari. Tersumbatnya aliran Sungai Leuwibadak menyebabkan ratusan hektar sawah kekurangan udara, yang dapat menyebabkan gagal panen.
Menurutnya, sawah seluas sekitar 350 hektar bergantung pada air Sungai Leuwibadak, yang akan kekeringan jika tersumbat. Dengan bantuan warga dan pemerintah desa, pembersihan material longsor di Sungai Leuwibadak diharapkan segera selesai.
Saat ini sedang diperbaiki melalui kolaborasi warga. Dia berharap ada bantuan dari pihak berwenang, karena saluran air adalah sumber pendapatan warga desa. [Nada]***
0 Comments