CIANJUR NEWS-Palang Merah Indonesia Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendistribusikan 40 paket bantuan untuk 15 kepala keluarga terdampak pergeseran tanah di Kecamatan Cikalongkulon yang mengisi tempat pengungsian di balai desa sejak tiga hari terakhir.
Koordinator Lapangan PMI Cianjur Bayu Rizqi di Cianjur, Rabu, mengatakan bantuan yang didistribusikan berupa paket sembako dan paket keluarga guna meringankan beban warga pengungsi yang menempati balai desa karena rumah mereka rusak akibat pergeseran tanah.
"Tercatat warga yang mengungsi sebanyak 15 kepala keluarga terdiri dari 49 jiwa, saat ini masih bertahan di pengungsian karena cuaca ekstrem yang masih melanda Cianjur, sehingga menyebabkan pergeseran tanah terus meluas," katanya.
Tidak hanya menyalurkan bantuan, relawan PMI Cianjur juga memberikan layanan kesehatan bagi warga pengungsi yang mengeluhkan sakit bersama tenaga kesehatan dari pusat layanan kesehatan setempat serta melakukan pendataan rumah rusak di Kampung Cipari, Desa Mekarmulya.
Tercatat rumah terdampak secara keseluruhan sekitar 44 kepala keluarga dengan 189 jiwa, sebagian besar bertahan di rumahnya atau mengungsi ke rumah saudara yang dinilai aman dari pergerakan tanah, rumah rusak berat 2 rumah dan rusak sedang 7 rumah.
"Untuk warga yang mengungsi karena rumahnya rusak berat, sedang dan ringan, di mana pergeseran tanah terus meluas dan semakin dalam, sehingga mereka memilih mengungsi ke balai desa meski dari perkampungan," katanya.
Sementara warga pengungsi berharap mendapat bantuan perbaikan rumah dari pemerintah dan segera memperbaiki jalan yang rusak menuju perkampungan agar aktifitas warga dapat berjalan normal dengan jarak tempuh tidak terlalu lama.
"Harapan kami mendapat bantuan perbaikan rumah dan jalan menuju perkampungan yang rusak berat belum mendapat perhatian, semoga Bupati Cianjur dapat mengabulkan permintaan warga," kata tokoh warga Sukirman.
Dia menambahkan, sebagian besar bangunan rumah warga terdampak dan terancam pergerakan tanah yang terus meluas dan bertambah dalam memilih mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang aman dari pergeseran karena jarak ke balai desa atau pusat pengungsian terlalu jauh.
Puluhan kepala keluarga lainnya bertahan di rumah atau menumpang di rumah saudara yang aman dari pergeseran tanah, sedangkan perempuan dan anak-anak diungsikan ke tempat aman termasuk ke balai desa.[Rahma/Cianjur]***
0 Comments