CIANJUR NEWS - Petugas gabungan membongkar sebuah bangunan yang berdiri di atas saluran air di lokasi banjir lumpur di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dengan menggunakan alat berat, bangunan yang difungsikan sebagai pondok pesantren itu dirobohkan pada Selasa (29/4/2025). Pembongkaran dilakukan setelah Bupati Cianjur, Wahyu Ferdian, meninjau langsung lokasi banjir untuk mencari tahu penyebab bencana yang sebelumnya merendam puluhan rumah warga.
Bangunan tersebut diduga menjadi salah satu pemicu banjir yang terjadi pada Sabtu malam (26/4/2025). “Setelah kita telusuri, ternyata aliran air ke wilayah ini terhambat karena bangunan ini berdiri di atas saluran. Karena itu, saluran air harus dinormalisasi dan bangunannya ditertibkan,” kata Wahyu kepada Kompas.com saat meninjau lokasi banjir di Perum Puncak Manis, Sukaluyu.
Wahyu menegaskan bahwa bangunan tersebut menyalahi aturan dan tidak memiliki izin.
Ia pun menyaksikan langsung proses pembongkaran bersama Wakil Bupati Ramzi. Selain pondok pesantren tersebut, Wahyu juga menginstruksikan agar seluruh bangunan lain yang berdiri di atas saluran air ditertibkan karena turut menyebabkan banjir bandang. “Kita akan berusaha menormalkan kembali struktur wilayah ini agar fungsi saluran air bisa berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya. Sebelumnya, sebanyak 1.100 rumah warga di Kabupaten Cianjur terdampak banjir bandang.
Ribuan rumah yang terendam tersebar di tiga kecamatan, yakni Mande, Karangtengah, dan Sukaluyu. Banjir juga merusak sejumlah bangunan, infrastruktur, 10 unit mobil, serta belasan sepeda motor. [Arifin/Kompas.Com]
0 Comments