Impian yang Terbayar: Pasutri Penjual Roti di Trotoar Siap Berangkat Haji

 CIANJUR^ NEWS – Setiap hari selama dua dekade, Nyai Nenah (44) dan suaminya, Ujang Jaenudin (53), menjaga lapak kecil berisi roti di atas trotoar jalan. Hasil dari berjualan sederhana itu mereka kumpulkan rupiah demi rupiah, demi satu tujuan mulia: berangkat haji ke Tanah Suci. Tahun ini, impian itu akhirnya menjadi kenyataan. Nama mereka tercantum dalam daftar jemaah haji asal Cianjur. Lapak kayu tempat mereka menggantungkan hidup kini ditinggalkan sementara. Bukan karena bangkrut, tapi karena panggilan suci dari Mekah yang telah mereka tunggu selama 20 tahun.

Ditemui di rumahnya di Kampung Sudimampir, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Kamis (8/5/2025), Nenah berkisah soal perjalanan panjangnya menabung sejak tahun 2005. "Mulai menabung sejak awal berjualan, sekitar tahun 2005. Memang dari awal sudah diniatkan untuk biaya naik haji. Alhamdulillah, tahun ini rencananya berangkat bersama suami," kata Nenah kepada Kompas.com.

Hujan dan panas tak pernah menyurutkan langkah mereka menjemput rezeki. Saat dagangan laris, Nenah bisa menyisihkan hingga Rp100.000. Namun ketika sepi, hanya Rp10.000 yang bisa ia simpan. Semua itu tetap disyukuri.

Tak mudah bagi pasangan dengan penghasilan tak menentu untuk mengumpulkan biaya haji. Tapi tekad Nenah dan Ujang tak pernah goyah. Perlahan tapi pasti, mereka berhasil mengumpulkan Rp 300 juta.

"Insya Allah, tanggal 19 Mei nanti saya dan suami berangkat haji bersama. Kami tergabung dalam kloter 38," ujar Nenah. Saat ini, pasangan itu tengah mempersiapkan perlengkapan haji, sembari berharap agar tetap diberi kesehatan sampai hari keberangkatan tiba. "Setelah pulang nanti, ya saya dan suami akan kembali berjualan roti seperti biasa," ucapnya. [Arifin/Kompas.Com]

Post a Comment

0 Comments